Apa yang sebenarnya dicari dari dendam? Apakah keadilan yang ingin ditegakkan, atau sekadar memuaskan nafsu semata? Faktanya, dendam hanya melahirkan dendam yang baru dan membuat hati tak pernah merasakan damai.
Begitu pula yang dialami oleh Mawar Merah. Setelah berhasil menuntaskan dendam atas kematian orang tuanya, kini ia harus menghadapi ancaman yang terus merongrong hidupnya. Setiap napas yang dihela, setiap detak waktu yang berlalu, dan setiap langkah yang diambil, Mawar dihantui oleh rasa bersalah yang mendalam di lubuk hatinya.
Teror demi teror datang silih berganti. Meski ia mampu menghalau setiap ancaman, teror itu tak pernah berhenti mengusiknya. Bahkan, tiap detak jantungnya terasa digerogoti oleh bayang-bayang pembalasan dendam dari semua korbannya.
Bagaimana Mawar menghadapi semua itu? Mampukah ia menghadapi teror yang terus membayanginya?
Simak kisahnya dalam novel “Kabut Darah” sebagai lanjutan dari novel sebelumnya berjudul “Dendam Mawar”.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KABUT DARAH Komentar