Sejak saat itu, aku terus memikirkannya. Setiap kali aku menutup mata, aku melihat bayangannya. Saat aku menyendiri, aku seperti mendengar suaranya. Hingga akhirnya aku lakukan sholat istikharah setiap malam. Di malam pertama, dia yang datang. Di malam kedua, dia juga yang datang. Di malam berikutnya, hanya dia yang datang. Aku melihat dia berdiri di tepi sungai yang sangat indah dengan banyak kupu-kupu yang terbang di sekitarnya. Aku jatuh cinta padanya. Namun, aku tertampar sebuah kenyataan yang tak pernah terbersit dalam benakku ketika aku mengetahui terdapat benteng perbedaan yang sangat jauh antara diriku dan dirinya.
Aku bisa melewaan restu seluruh dunia untuk mencintaimu, tapi aku tak bisa melawan restu Tuhan untuk memilikimu.
Amin kita tak bisa berjalan tanpa iman yang sama, tapi mungkin takdir berbelas kasih dan menyatukan cinta tulus kita? Bisakah kita berjalan bersama dengan amin dan iman yang sama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istikharah Cinta Jibril Emerson Komentar