Nabila terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena ayahnya yang seorang perwira polisi naik jabatan. Sekolah yang dia pilih jauh dari rumah dinas sehingga dia tinggal di sebuah kontrakan kecil yang tidak jauh dari sekolah.
Demi bisa membaur dengan teman-teman barunya, Nabila merahasiakan pekerjaan orang tuanya dan bersikap seperti anak orang biasa. Sebelumnya orang tuanya bertugas di daerah terpencil, tidak heran jika dia dicap sebagai orang kampung.
Di sekolah, Nabila bertemu dengan Anggara, badboy yang pernah diselamatkannya. Wajahnya yang cantik menarik hati semua siswa termasuk Anggara dan kelompoknya.
"Eh, bagaimana kalau kita taruhan? Siapa yang bisa menaklukkan Nabila akan mendapatkan golden tiket ke konser Band Metaldie," tantang Daud.
"Aku nggak ikut." Anggara berbalik dan hendak pergi.
"Cemen, Lu!" celoteh Birawa.
Ejekan teman-temannya membuat telinganya terasa panas dan akhirnya dia pun terlibat dalam permainan ini.
'Maafkan aku, Nab,' gumam Anggara dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I'M Not A Game Komentar