[Baca WIYATI]
Upasama hanyalah marga. Kekayaan hanyalah warisan. Setiap hal tidak pernah utuh untuk menjadi milik Cassia. Kekecewaan selalu melanda. Kebencian pun mendarah daging.
Jelaskan kepadanya. Apakah pernikahan adalah kenikmataan sesaat yang dibalut dengan janji suci palsu?
Seorang anak menjadi korban. Cinta pun tak pernah ada.
Lantas bagaimana bisa Cassia mempercayai Lingga? Keturunan Adiwangsa itu semena-mena. Shanum yang dicintai, tetapi menikahinya adalah pilihan Lingga. Jika ingin menyakiti, lakukan saja sesuka Lingga. Tetapi jangan pernah menariknya dalam kehidupan pernikahan. Karena menikah bagi Cassia berarti menyerahkan seluruh hidup untuk seseorang. Dan jika orang yang dinikahinya adalah Lingga, haruskah Cassia merelakan diri?
Cinta yang saling mendamba. Keluarga utuh dalam mimpi. Kedua hal itu, tak akan pernah Lingga berikan. Karena pernikahan bagi Lingga hanyalah bermakna sama seperti yang dijalani oleh Ayahnya – Hermawan Upasama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sintaprnms_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Esmee Komentar