Di kamar, Lova melihat Rani yang sedang sibuk dengan laptopnya sampai-sampai tidak sadar jika Lova sudah berada di sampingnya.
Cekrek.....( Suara iPhone Lova saat mengambil gambar dari laptop Rani)
Mendengar itu Rani terkejut dan langsung mencoba merebut iPhone milik Lova.
"Berikan kepadaku, jangan ganggu aku atau aku akan..." Rani belum menyelesaikan ucapannya
"Akan apa? Kami mau membunuh aku seperti kamu membunuh Mr. Agus dan Mr. Reza? Kamu itu sikopat, kamu itu..." Lova belum menyelesaikan ucapannya
"Aku apa? Aku sikopat?, Kalau aku sikopat kamu yang pertama akan aku bunuh, karena kamu orang yang paling sering menggangguku di sini" bentak Rani
"Lalu untuk apa kamu membunuh Mr.Agus dan Mr. Reza?" Tanya Lova dengan nada marah
"Aku akan mengatakan maksudku membunuh mereka jika kamu mau menjadi rekanku" Rani mengulurkan tangannya
"Lelucon apa ini? Aku tidak perlu menjadi rekanmu hanya untuk mencari maksudmu membunuh mereka, aku tinggal melaporkan semua ini kepada polisi" ucap Lova percaya diri
"Kamu kira aku mudah membuka mulutku? Meskipun polisi menyiksaku seperti apapun, bahkan sampai aku mati aku tidak akan membuka mulutku. Lagipula jika kamu melaporkanku ke polisi, aku bisa dengan mudah membalik kasus itu yang awalnya aku yang jadi terduga dan aku akan membuat kamu menjadi tersangka" Rani mencoba meyakinkan Lova
Lova mengingat di setiap kejadian bahwa Rani mempunyai materi untuk dengan mudah menyeretnya ke penjara. Dengan berat hati Lova menjabat tangan Rani sebagai tanda persetujuannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miftakhi rizqina khusna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DENDAM HACKER CANTIK Komentar