NovelToon NovelToon
Kursus Menulis Tag Tema Kreatif - 2

Panduan Menulis Tag "Era Kolonial"

Jumlah peserta 13
Di tengah gejolak dan penindasan… mungkinkah benih cinta tetap bisa tumbuh?

I. Apa Itu “Era Kolonial”?

Era kolonial merujuk pada cerita yang berlatar belakang masa penjajahan Belanda. Latar waktu ini memiliki ciri khas zaman yang kuat dan penuh dengan konflik secara alami!

II. Bagaimana Cara Menulis Cerita Bertema “Era Kolonial” dengan Baik?

▪️Penderitaan yang Nyata: Jangan menghindari kegelapan zaman ini. Jangan memoles penindasan menjadi sesuatu yang indah. Menampilkan latar secara realistis akan membuat pembaca lebih mudah terbawa dalam cerita.


▪️Motivasi yang Kuat: Dalam latar era seperti ini, sangat tidak realistis jika tokoh utama (baik pria maupun wanita) hanya memikirkan cinta semata. Agar karakter terasa hidup dan kuat, berikan mereka motivasi seperti “ingin bertahan hidup” atau “ingin mengubah nasib”.

III. Setting Karakter yang Umum Ditemukan

Tokoh utama perempuan: Buruh kontrak yang dijual ke perkebunan; Anak petani yang tanahnya dirampas; Janda muda yang terusir ke kota karena keluarganya difitnah; Wanita modern yang bertransmigrasi: tabib, ahli bela diri, jenius bisnis, atau wanita karir…


Tokoh utama pria: Perwira militer kolonial yang tampak dingin, tapi hatinya mulai terguncang melihat kondisi Indonesia; Anak angkat dari pejabat Belanda yang mulai menyaksikan penderitaan rakyat jelata; Putra bangsawan lokal yang bangkit dari pendidikan kolonial dan diam-diam mendanai perlawanan...

IV. Contoh Alur Cerita yang Umum

Sebagai latar cerita, “era kolonial” bisa dipadukan dengan berbagai genre atau tema, seperti:


① Era Kolonial + Konflik Etika


Tokoh utama perempuan berasal dari keluarga bangsawan, tapi karena kondisi politik yang kacau, keluarganya jatuh miskin. Ia sering diperlakukan kejam oleh ayah dan adik laki-lakinya.


Akhirnya, ia dipaksa mengikuti pesta lajang di alun-alun kota—tempat para pejabat Belanda sering merekrut atau menculik perempuan sebagai simpanan.


Demi bertahan hidup, ia akhirnya menjadi simpanan seorang pejabat tinggi Belanda… yang ternyata adalah anak orang yang menghancurkan keluarganya. Bagaimana nasib cinta dan masa depannya?


② Era Kolonial + Pembalasan Wanita


Tokoh perempuan bertransmigrasi menjadi selir pejabat Belanda. Dalam cerita aslinya, ia dibuang dan akhirnya mati mengenaskan di kamp konsentrasi.


Tapi kali ini, tokoh utama wanita berniat membalaskan dendam tokoh utama asli. Ia mulai diam-diam menanam kopi untuk mengumpulkan kekayaan dan koneksi.


Kemudian dari menguping rencana rahasia pemerintah kolonial, ia mulai memanipulasi tokoh pria utama dan memprovokasi perselisihan di antara elit, hingga seluruh musuhnya mendapatkan balasan setimpal…


③ Era Kolonial + Nikah Paksa


Tokoh perempuan adalah buruh kasar di pabrik senjata militer Belanda. Ayahnya dieksekusi karena pemberontakan, membuat siapa pun takut menikahinya.


Tanpa perlindungan, ia hampir dipaksa jadi simpanan. Tokoh pria adalah perwira blasteran di militer kolonial. Demi menutupi misi intelijen, ia membutuhkan istri yang “mudah dikendalikan.”


Mereka menikah kontrak, berpura-pura mesra di luar, tapi saling cuek di rumah. Namun seiring waktu—karena berbagai kejadian (misalnya tokoh utama wanita menghadapi dengan tenang kecelakaan di pabrik; tokoh utama wanita membantu mengobati tokoh utama pria yang terluka), dan keduanya perlahan membuka hati dan bersama-sama membantu gerakan bawah tanah…


④ Era Kolonial + Fantasi Wanita


Tokoh utama perempuan terbangun di tubuh wanita gendut yang dibuang ke desa terpencil di Sumatera. Tokoh ini dikenal pemalas, suka makan, dan kasar pada anak-anak—hingga dibenci seluruh desa.


Tapi tokoh utama wanita terbangun dan melihat anak-anak kurus kering karena kekerasan, lalu mulai bertekad berubah demi mereka. Ia mulai diet, bekerja keras, dan menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk menghasilkan uang.


Sedangkan ayah dari anak-anak itu ternyata adalah anak pejabat kolonial, yang awalnya membenci tokoh asli karena merasa dijebak oleh ibu anak-anak itu. Tapi ia mulai tertarik saat melihat perubahan luar biasa sang tokoh utama...

.........


Contoh-contoh di atas dapat dijadikan referensi saat menulis. Namun, kami sangat mendorong para penulis untuk lebih mengeksplorasi kombinasi antara latar kolonial dengan karakter dan genre lain. Itulah inti yang sebenarnya ingin kami sampaikan!


Silakan gunakan imajinasimu sebaik mungkin, dan padukan era kolonial dengan jenis cerita yang paling kamu kuasai. Bisa jadi, kamu akan segera melahirkan mahakarya bertema kolonial milikmu sendiri!


Itulah seluruh materi kursus tentang cerita berlatar era kolonial. Silakan dibagikan ke sesama penulis untuk belajar bersama.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!