Nah kita juga bisa melewati beberapa tahap di bawah untuk menyambung satu garis hubungan cinta :
1. Buat plot dasar di tahap awal -> di tahap ini kita bisa menulis cerita bahwa protagonis pria dan wanita saling menonjolkan kelebihannya. Kita bisa fokus pada alur cerita atau garis karir protagonis wanita untuk menonjolkan setting karakter masing-masing.
Misalnya: Protagonis wanita adalah siswa pindahan, protagonis pria adalah preman, preman jatuh cinta pada anak pindahan pada pandangan pertama, maka ditahap ini kita harusnya menulis adegan bagaimana preman ini mengejar cintanya.
Pada tahap ini garis hubungan cinta masih di tahap awal. Untuk alur utama plot, kita bisa menulis kalau protagonis wanita mempunyai masalah yang harus segera diselesaikan. Maka, garis hubungan cintanya adalah bagaimana protagonis pria mengejar cintanya, bisa seperti protagonis pria mengirim payung pada hujan, mengantar protagonis wanita pulang dll.
2. Katalis sebelum jatuh cinta ->Di sini kita bisa menetapkan nada interaksinya terlebih dulu.
Ada empat macam nada interaksi yaitu:
-Cinta seiring waktu
-Cinta pada pandangan pertama
-Pria mengejar wanita
-Wanita mengejar pria.
Pada saat ini, garis hubungan cinta kita telah berkembang ke tahap berbunga, setelah kita menetapkan nada interaksi kita, bagaimana kita mendorong garis hubungan cintanya ke tahap berbunga??
Contoh: nada interaksi adalah pria mengejar wanita
Kita bisa menulis kalau setelah beberapa minggu bersama, protagonis wanita memiliki kesan baik pada protagonis pria. Kita bisa mencoba mendorong garis utama dan garis hubungan cinta mencapai klimaks pada saat yang bersamaan.
Misalnya, garis utama cerita adalah protagonis wanita dijebak oleh antagonis, protagonis pria mati-matian menyelamatkan protagonis wanita, garis hubungan cinta berkembang di mana protagonis wanita melihat protagonis pria seperti malaikat, diam-diam menentukan pikirannya bahwa dirinya juga menyukai protagonis pria.
Pada saat ini, garis hubungan cinta juga beralih ke tahap berbunga di mana protagonis pria dan protagonis wanita saling menyukai.
3. Proses menyatakan perasaan harus memiliki poin yang menarik
Dengan perkembangan garis karir maka garis hubungan cinta juga semakin meningkat. Ketika cerita sudah mencapai tahap klimaks, kita harus menghindari proses menyatakan perasaan yang membosankan dan merencanakan proses menyatakan perasaan yang romantis dan unik pada karakter novel kita.
Sebelumnya kita sudah membahas kalau tahap garis hubungan cinta sudah berkembang sampai tahap berbunga, maka tahap selanjutnya adalah tahap berbuah, yaitu kedua protagonis resmi bersama/ jadian, dan memulai kehidupan cinta yang manis.
Jadi bagaimana membuat keduanya jadian/bersama jika kondisi kedua orang itu masih tahap saling naksir?
Di sini bisa menambahi titik putaran percintaan yaitu masih sama nada interaksinya yaitu protagonis pria mengejar protagonis wanita, lalu keduanya menyatakan perasaan, protagonis pria menyatakan perasaannya dengan sangat romantis dan secara resmi mengumumkan kepada semua orang bahwa protagonis pria dan wanita telah jadian!!
4. Tahap konflik baru --> Setelah keduanya jadian, maka kita bisa membuat konflik yang cocok untuk keduanya, karena dalam satu hubungan itu pastinya ada konflik, ya, Teman-teman.
Maka pada saat ini titik putaran percintaan bisa disetting; Muncul titik salah paham.
Misalnya, orang tua protagonis wanita meninggal secara tragis, dan protagonis pria menjaga di samping protagonis wanita. Keduanya masih di tahap cinta yang manis, Lalu protagonis wanita menemukan bahwa kematian orangtuanya berhubungan dengan protagonis pria, protagonis wanita salah paham, konflik yang baru muncull, menarik perhatian pembaca dan membuat pembaca penasaran akan tahap selanjutnya. Setting seperti ini dapat menciptakan rasa penasaran dan harapan pada pembaca.