NovelToon NovelToon

Nama Author: Mr Sad

Cinta Dan Kenangan Terakhir

5.0 |

Nama Author: Mr Sad

Kisah ini di tulis oleh sorang penulis amatiran yang bernama, Sultan Baehakki. Dia adalah sosok pria yang tak pernah mengenal kata menyerah sebelum ia menggapai mimpinya tersebut.

Di ambil dalam kisah nyata, kisah cinta penuh dengan drama dari kehidupan seorang remaja malang.

Apakah yang akan terjadi dengan kisah cintanya ini? siapakah yang sangup bertahan dengan kisah cinta ini? hanya Tuhan lah yang tahu, dan hanya Tuhan lah yang mengatur semuanya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Sad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Dan Kenangan Terakhir
Noveltoon Downloade Noveltoon Downloade
Pendahuluan | Episodes
Updated 440 Episodes
Naik
  |  
Turun
1
Chapter 1 : Awal kisah
2
Chapter 2 : Hari ke dua
3
Chapter 3 : Hari yang sama
4
Chapter 4 : Senyuman baru
5
Chapter 5 : Bahagia bersamamu
6
Chapter 6 : Mencintaimu
7
Chapter 7 : Mendampingimu
8
Chapter 8 : Salam untukmu
9
Chapter 9 : Melangkah maju
10
Chapter 10 : Sebuah harapan
11
Chapter 11 : Janji yang melekat
12
Chapter 12 : Doa untukmu
13
Chapter 13 : Semua untukmu
14
Chapter 14 : Pendirianku
15
Chapter 15 : Mengungkap rindu
16
Chapter 16 : Kembali rindu
17
Chapter 17 : Kebahagiaanku
18
Chapter 18 : Suasana cinta
19
Chapter 19 : Cinta yang tulus
20
Chapter 20 : Menatapmu
21
Chapter 21 : Menjagamu
22
Chapter 22 : Kecemasan hati
23
Chapter 23 : Sebuah tugas
24
Chapter 24 : Sebuah permainan
25
Chapter 25 : Tak lelah memandangmu
26
Chapter 26 : Jagalah ucapanmu
27
Chapter 27 : Solidaritas
28
Chapter 28 : Malam kelabu
29
Chapter 29 : Arti sebuah kebersamaan
30
Chapter 30 : Bumi Perkemahan
31
Chapter 31 : Tersenyumlah
32
Chapter 32 : Bidadariku
33
Chapter 33 : Kata-kata indah
34
Chapter 34 : Mengingat Rindu
35
Chapter 35 : Saling mencintai
36
Chapter 36 : Perjalanan hidup
37
Chapter 37 : Temani meski rindu hadir kembali
38
Chapter 38 : Rasa khawatir
39
Chapter 39 : Hujan kerinduan
40
Chapter 40 : Memulai kembali perbincangan
41
Chapter 41 : Album foto sang kekasih hati
42
Chapter 42 : Kebersamaan hidup
43
Chapter 43 : Mengingat kata-kata dulu
44
Chapter 44 : Cinta yang dibatasi oleh jarak pisah
45
Chapter 45 : Jangan pernah lelah mencintaiku
46
Chapter 46 : Tertawa kembali
47
Chapter 47 : Sikap asli seorang kekasih
48
Chapter 48 : Kehangatan rasa
49
Chapter 49 : Antara rindu dan lupa
50
Chapter 50 : Rahasia cinta
51
Chapter 51 : Kebaikan hati
52
Chapter 52 : Kuatnya hati milik bersama
53
Chapter 53 : Tamparan Rere
54
Chapter 54 : Jangan bersedih
55
Chapter 55 : Kata indah hanya ada pada dirimu
56
Chapter 56 : Melindungimu selalu
57
Chapter 57 : Mencintaimu dalam diam dalam doa
58
Chapter 58 : Tuhan adalah tempat curhatmu
59
Chapter 59 : Senyumanmu lebih indah dari apapun
60
Chapter 60 : Kecupan Rere
61
Chapter 61 : Mimpi buruk
62
Chapter 62 : Terpanah kembali
63
Chapter 63 : Lambaian tangan kerinduan
64
Chapter 64 : Perbincangan seorang laki-laki
65
Chapter 65 : Kekasih pujaan hati
66
Chapter 66 : Insomnia
67
Chapter 67 : Rumah keduamu
68
Chapter 68 : Alasanmu saja
69
Chapter 69 : Rasa sayang Rere
70
Chapter 70 : Album foto Sultan
71
Chapter 71 : Apa pun itu untukmu
72
Chapter 72 : Bahagianya melebihi hari lalu
73
Chapter 73 : Candaan yang tiada habisnya
74
Chapter 74 : Keberuntungan Rere
75
Chapter 75 : Tangisan kharu Rere
76
Chapter 76 : Menemani Rere
77
Chapter 77 : Ke anehan sikap Sultan
78
Chapter 78 : Tertawa lepas bersama ibu
79
Chapter 79 : Antara Rere dan sahabat
80
Chapter 80 : Jangan tinggalkan sahabatmu
81
Chapter 81 : Sikap perhatian sang kekasih
82
Chapter 82 : Sifat asli Sultan
83
Chapter 83 : Manisnya sikap Rere
84
Chapter 84 : Lupa akan waktu
85
Chapter 85 : Waktu terbaik
86
Chapter 86 : kesembuhan Rere
87
Chapter 87 : Sebuah pertemuan
88
Chapter 88 : Air mata Rere
89
Chapter 89 : Keluarga yang hilang
90
Chapter 90 : Kedua hati saling mencintai
91
Chapter 91 : Sikapnya yang membuat iri
92
Chapter 92 : Kebaikan seorang Sultan
93
Chapter 93 : Baik buruknya sikap dia
94
Chapter 94 : Senja telah terlihat
95
Chapter 95 : Ucapnnya
96
Chapter 96 : Rasa sayang yang tumbuh
97
Chapter 97 : Gaya hidup klasik
98
Chapter 98 : 10 menit berkelahi
99
Chapter 99 : Ketomboian seorang kak Mawar
100
Chapter 100 : Kemanisan sikap Sultan
101
Chapter 101 : Keindahan Curug Ciberem
102
Chapter 102 : Teman dikala susah dan senang
103
Chapter 103 : Suara lembut Teh Mawar
104
Chapter 104 : Hari terakhir
105
Chapter 105 : Wajah cantik Rere
106
Chapter 106 : Mengukir kisah bersama
107
Chapter 107 : Kebaikan hati Rere
108
Chapter 108 : Cinta pertama
109
Chapter 109 : Angin kebahagiaan
110
Chapter 110 : Rasa sayang yang sama
111
Chapter 111 : Api unggun di malam hari
112
Chapter 112 : Perpisahan terakhir
113
Chapter 113 : Air mata perpisahan
114
Chapter 114 : Lambaian tangan terakhir
115
Chapter 115 : Di kala sunyi di kala sepi
116
Chapter 116 : Tertawa dengan lantangnya
117
Chapter 117 : Tamparan keras Rere
118
Chapter 118 : Mengukir kembali kisah
119
Chapter 119 : Menikmati indahnya lautan biru
120
Chapter 120 : Tertawa dan tersenyum
121
Chapter 121 : Waktu takan lama lagi hilang
122
Chapter 122 : Meninggalkanmu
123
Chapter 123 : Ketegasan sikap seorang guru
124
Chapter 124 : Tempat terbaik untuk singgah
125
Chapter 125 : Hari esok akan segera tiba
126
Chapter 126 : Sunyinya rindu
127
Chapter 127 : Boneka kecil
128
Chapter 128 : Surat untuk Rere
129
Chapter 129 : Doa
130
Chapter 130 : Rasa cemburu
131
Chapter 131 : Nostalgia pertama
132
Chapter 132 : Nostalgia kedua
133
Chapter 133 : Bidadariku
134
Chapter 134 : Semangatnya
135
Chapter 135 : Rasa takut
136
Chapter 136 : Mengagumi
137
Chapter 137 : Hari pertama
138
Chapter 138 : Mengenal dekat
139
Chapter 139 : Rasa malu
140
Chapter 140 : Hangatnya rasa cinta
141
Chapter 141 : Semboyan kerinduan
142
Chapter 142 : Sikap lucu Sultan
143
Chapter 143 : Kata hati Sultan
144
Chapter 144 : Sebuah ucapan
145
Chapter 145 : Bukan Visi Misi
146
Chapter 146 : Bangkit
147
Chapter 147 : Kekuatan cinta
148
Chapter 148 : Tampil kuat
149
Chapter 149 : Sisi kepribadian
150
Chapter 150 : Membalikan kata
151
Chapter 151: Menyesal
152
Chapter 152 : Dua pilihan
153
Chapter 153 : Pilihan lain
154
Chapter 154 : Perkenalan
155
Chapter 155 : Bidadari ciptaan Tuhan
156
Chapter 156 : Sosok guru
157
Chapter 157 : Kebersamaan
158
Chapter 158 : Tanggung jawab
159
Chapter 159 : Rasa sayang
160
Chapter 160 : Melebihi rindu itu
161
Chapter 161 : Tawa dan senyuman
162
Chapter 162 : Suara Rere
163
Chapter 163 : Nostalagia
164
Chapter 164 : Kota Sukabumi
165
Chapter 165 : Suara manis
166
Chapter 166 : Kebahagiaan
167
Chapter 167 : Rindu itu
168
Chapter 168 : Mod baik
169
Chapter 169 : Kenangan semasa kecil
170
Chapter 170 : Bidadari surga
171
Chapter 171 : Menatap indahnya alam
172
Chapter 172 : Rangkulan
173
Chapter 173 : Foto Sultan
174
Chapter 174 : Senyuman
175
Chapter 175 : Kemiripan
176
Chapter 176 : Kebahagiaan
177
Chapter 177 : Masuk ke dalam masalah
178
Chapter 178 : Tawa yang tak lama
179
Chapter 179 : Rendah hati
180
Chapter 180 : Air cabe
181
Chapter 181 : Jeweran guru
182
Chapter 182 : Mimpi buruk
183
Chapter 183 : Kegelisahan
184
Chapter 184 : Kekonyolan Sultan
185
Chapter 185 : Kata hati
186
Chapter 186 : Kegelisahan
187
Chapter 187 : Perjalanan
188
Chapter 188 : Perjalanan panjang
189
Chapter 189 : Keusilan Azmi dan Sultan
190
Chapter 190 : Diambang kebingungan
191
Chapter 191 : Saling percaya
192
Chapter 192 : Sikap tegas
193
Chapter 193 : Candaan
194
Chapter 194 : Menunggu panggilan
195
Chapter 195 : Lemah karena rindu
196
Chapter 196 : Preman terminal
197
Chapter 197 : Taktik licik
198
Chapter 198 : Unit Gawat Darurat
199
Chapter 199 : Perhatian Sultan
200
Chapter 200 : Tercengang kagum
201
Chapter 201 : Pertemuan
202
Chapter 202 : Sirna begitu saja
203
Chapter 203 : Gigitan Rere
204
Chapter 204 : Alasan
205
Chapter 205 : Jantung yang lemah
206
Chapter 206 : Kata-kata Sultan
207
Chapter 207 : Cinta karena Allah
208
Chapter 208 : Sikap baiknya
209
Chapter 209 : Dilanda kebingungan
210
Chapter 210 : Bangkit dan rasa sakit
211
Chapter 211 : Candaan Rere
212
Chapter 212 : Pukulan keras Rere
213
Chapter 213 : Cepat berlalu
214
Chapter 214 : Pergi kembali
215
Chapter 215 : Tangerang
216
Chapter 216 : Kenangan masa muda
217
Chapter 217 : Contoh yang baik
218
Chapter 218 : Keraguan yang hilang
219
Chapter 219 : Menghargai
220
Chapter 220 : Menatap wajahnya
221
Chapter 221 : Pengingat yang baik
222
Chapter 222 : Suatu kebetulan
223
Chapter 223 : Pelajaran
224
Chapter 224 : Sepi
225
Chapter 225 : Sikap dingin Rere
226
Chapter 226 : Kesamaan
227
Chapter 227 : Kedatangan Rere
228
Chapter 228 : Sebuah alasan
229
Chapter 229 : Sebuah kata-kata
230
Chapter 230 : Kenangan masalalu
231
Chapter 231 : Arti kata kuat
232
Chapter 232 : Tolong dan ingatkan
233
Chapter 233 : Rasa hormat
234
Chapter 234 : Suguhan tiada henti
235
Chapter 235 : Konsekuensi
236
Chapter 236 : Rasa sakit yang tak seberapa
237
Chapter 237 : Pria sederhana
238
Chapter 238 : Menjaga ucapan
239
Chapter 239 : Arti kata sadar
240
Chapter 240 : Dua sisi yang sama
241
Chapter 241 : Kedewasaan
242
Chapter 242 : Sebuah candaan
243
Chapter 243 : Jangan pernah melupakannya
244
Chapter 244 : Arti mengambil dan mengenal
245
Chapter 245 : Perkenalan yang tak diduga
246
Chapter 246 : Tercengang
247
Chapter 247 : Kota Bogor
248
Chapter 248 : Pria cerdik
249
Chapter 249 : Nasib yang sama
250
Chapter 250 : Tangerang
251
chapter 251 : Posisi yang baik
252
Chapter 252 : Menjaga perasaan bersalah
253
Chapter 253 : Alasan Sultan
254
Chapter 254 : Dua hati yang berbeda
255
Chapter 255 : Lebih dari datar
256
Chapter 256 : Insting yang baik
257
Chapter 257 : Takan pernah meninggalkan
258
Chapter 258 : Perkelahian kedua
259
Chapter 259 : Mengajaknya berkelahi
260
Chapter 260 : Tantangan Aisyah
261
Chapter 261 : Pertarungan terakhir
262
Chapter 262 : Sosok hati kecil
263
Chapter 263 : Ucapan Sultan
264
Chapter 264 : Sosok ceria yang sekarang lemah
265
Chapter 265 : Berbincang dengan angin
266
Chapter 266 : Memilih waktu
267
Chapter 267 : Suara yang membuat risih
268
Chapter 268 : Persoalan yang belum tuntas
269
Chapter 269 : Hilangnya rasa percaya diri
270
Chapter 270 : Sosok angin dan Sultan
271
Chapter 271 : Bukan sebuah keseriusan
272
Chapter 272 : Masalah sepele
273
Chapter 273 : Surat ancaman
274
Chapter 274 : Rencana seorang serigala
275
Chapter 275 : Masalah yang masih berlanjut
276
Chapter 276 : Bangkit
277
Chapter 277 : Sesuatu hal
278
Chapter 278 : Air mata yang terjatuh
279
Chapter 279 : Lepaskan semua yang lara
280
Chapter 280 : Rekan-rekan yang akan datang
281
Chapter 281 : Hati yang harus dijaga
282
Chapter 282 : Terbaring lemas
283
Chapter 283 : Sikap yang harus dipertahankan
284
Chapter 284 : Jaga agar tak roboh
285
Chapter 285 : Sosok putih pelindung
286
Chapter 286 : Kelemahan seorang Sultan
287
Chapter 287 : Sebuah rencana
288
Chapter 288 : Menceritakan sosok putih
289
Chapter 289 : Two out off ten missing brothers
290
Chapter 290 : Membalikan sebuah ledekan
291
Chapter 291 : Kejujuran
292
Chapter 292 : Sisi baik dan buruk
293
Chapter 293 : Saling memahami
294
Chapter 294 : Ucapan yang membuat hati terdiam
295
Chapter 295 : Mengungkit sebuah hal
296
Chapter 296 : Sorakan kegembiraan
297
Chapter 297 : Mengapresiasi rencana Sultan
298
Chapter 298 : Suhu panas dan suara nyamuk
299
Chapter 299 : Suasana malam yang ramai
300
Chapter 300 : Kata dalam hatinya
301
Chapter 301 : Malam yang begitu berarti
302
Chapter 302 : Foto di zaman dulu
303
Chapter 303 : Mengingat waktu di Tahun lalu
304
Chapter 304 : Senyuman dalam kediaman
305
Chapter 305 : Mencintai karena sebuah kesamaan
306
Chapter 306 : Membahas sebuah rencana
307
Chapter 307 : Saling memuji
308
Chapter 308 : Kebaikan mereka
309
Chapter 309 : Menelusuri titik yang pertama
310
Chapter 310 : Menelusuri titik kedua dan ketiga
311
Chapter 311 : Membantu adik kecil
312
Chapter 312 : Mengantarkan adik kecil pulang
313
Chapter 313 : Menunggu waktunya tiba
314
Chapter 314 : Perubahan rencana penyergapan
315
Chapter 315 : Antara ego dan sabar
316
Chapter 316 : Penyamaran
317
Chapter 317 : Menghampiri anggota brandalan gila
318
Chapter 318 : Berkelahi berdua
319
Chapter 319 : Kelemahan Sultan
320
Chapter 320 : Tak bisa dipungkiri
321
Chapter 321 : Tersenyumlah meski engkau jauh dariku
322
Chapter 322 : Tidak pernah takut
323
Chapter 323 : Pertemuan yang sudah dijanjikan
324
Chapter 324 : Saling melindungi
325
Chapter 325 : Pelukan hangat sang rekan
326
Chapter 326 : Pahlawan kesiangan
327
Chapter 327 : Senyuman terakhir tanpa tangis
328
Chapter 328 : Senyuman yang membuat kata hilang
329
Chapter 329 : Lamunan seorang Rere
330
Chapter 330 : Melatih kesabaran
331
Chapter 331 : Arti kebersamaan
332
Chapter 332 : Lingkungan penuh kebersamaan
333
Chapter 333 : Gelap dan terang
334
Chapter 334 : Mengaji bersama
335
Chapter 335 : Menjaga perkataan
336
Chapter 336 : Curhatan Azmi
337
Chapter 337 : Rasa sakit yang membekas
338
Chapter 338 : Pahit manisnya masalalu
339
Chapter 339 : Dua sifat yang sama
340
Chapter 340 : Pengingat
341
Chapter 341 : Saling terbuka
342
Chapter 342 : Tawa di pagi hari
343
Chapter 343 : Malam terakhir
344
Chapter 344 : Pendirianku kepadamu dulu
345
Chapter 345 : Bumi Perkemahan
346
Chapter 436 : Kemanisan sikap seorang Rere
347
Chapter 347 : Fotonya
348
Chapter 348 : Pertama kalinya
349
Chapter 349 : Dibanjiri oleh kata-kata
350
Chapter 350 : Dia yang paling manis
351
Chapter 351 : Dia yang suka bercanda
352
Chapter 352 : Boneka dan Sultan
353
Chapter 353 : Ia dan dia
354
Chapter 354 : Bahagia bersama mu
355
Chapter 355 : Mirip sejak dini
356
Chapter 356 : Iya dia
357
Chapter 357 : Rindu
358
Chapter 358 : Surat dari Sultan untuk Rere
359
Chapter 359 : Betapa perhatiannya Sultan
360
Chapter 360 : Dia yang maha segalanya
361
Chapter 361 : Waktu terbaik ku dulu
362
Chapter 362 : Seperti apa kebahagiaan di hari lalu
363
Chapter 363 : Aku menyukai kemanisannya
364
Chapter 364 : Suaranya yang teramat manis
365
Chapter 365 : Dia yang begitu perhatian
366
Chapter 366 : Mengukir kisah di masa lalu
367
Chapter 367 : Mencintai dia karena Allah
368
Chapter 368 : Perasaan baik Rere
369
Chapter 369 : Doa ku dan Doa dia
370
Chapter 370 : Untukmu kekasihku
371
Chapter 371 : Merindukan sebuah pertemuan
372
Chapter 372 : Dibuat terkharu
373
Chapter 373 : Bidadari
374
Chapter 374 : Bercanda melewati batas lalu
375
Chapter 375 : Menatap alam ciptaannya
376
Chapter 376 : Mod baik yang pernah dia rasakan dulu
377
Chapter 377 : Memandangmu meski lelah
378
Chapter 378 : Seberapa bisa dia membuat orang bersedih
379
Chapter 379 : Dia adalah bidadariku
380
Chapter 380 : Tak ada kata lelah tuk memandangmu
381
Chapter 381 : Tawa dan senyuman itu
382
Chapter 382 : Lucunya sikap Sultan
383
Chapter 383 : Gigit saja
384
Chapter 384 : Melupakan waktu
385
Chapter 385 : Kata-katamu dan juga kata-kataku
386
Chapter 386 : Boneka itu semanis dia
387
Chapter 387 : Antara manis dan baik
388
Chapter 388 : Aku selalu mendoakan mu
389
Chapter 389 : Canda tawa tiada habisnya
390
Chapter 390 : Akan ada saatnya aku mengecupmu
391
Chapter 391 : Sebenarnya aku lebih manis darimu
392
Chapter 392 : Kamu tetap kekasihku
393
Chapter 393 : Tak ada kata lain selain rindu
394
Chapter 394 : Kata indah ini untukmu
395
Chapter 395 : Dia pernah menangis karena terkharu
396
Chapter 396 : Seperti apa menemani rindu itu
397
Chapter 397 : Dua hati yang menjadi satu
398
Chapter 398 : Aku tak pernah mengenal kata ragu
399
Chapter 399 : Aku lebih suka melihat senyum mu
400
Chapter 400 : Berartikan malam kelabu
401
Chapter 401 : Kebersamaan adalah segalanya
402
Chapter 402 : Segalanya tentang lelah
403
Chapter 403 : menceritakan kisah di waktu itu
404
Chapter 404 : Menjagamu adalah simbol cintaku
405
Chapter 405 : Sebenarnya aku hanya ingin menemani kamu
406
Chapter 406 : Sulit untuk tertidur
407
Chapter 407 : Waktu ku
408
Chapter 408 : Hujan pengingat rindu
409
Chapter 409 : Hobbyku adalah menemanimu
410
Chapter 410 : Ada sebuah kesamaan yang tertanam
411
Chapter 411 : Rahasia cintaku padamu
412
Chapter 412 : Senja adalah sang pengingat yang baik
413
Chapter 413 : Di kala air mata terjatuh
414
Chapter 414 : Tak kenal rasa sakit
415
Chapter 415 : Melawan kesunyian malam
416
Chapter 416 : Surat kecil untuk Rere
417
Chapter 417 : Dalam diam ku mendoakanmu
418
Chapter 418 : Kecemasan yang sering melanda hati
419
Chater 419 : Tak ada batasan
420
Chapter 420 : Semangatmu semangatku juga
421
Chapter 421 : Aku hanya menyukai senyumanmu
422
Chapter 422 : Kisah perjalanan cinta
423
Chapter 423 : Aku akan selalu mencintaimu
424
Chapter 424 : Imut
425
Chapter 425 : Waktu ku untukmu
426
Chapter 426 : Melindungimu adalah tugasku
427
Chapter 427 : Perasaan yang baik
428
Chapter 428 : Dia yang paling baik
429
Chapter 429 : Tempat singgahku
430
Chapter 430 : Rahasia cintaku
431
Chapter 431 : Menikmati api unggun di bulan lalu
432
Chapter 432 : Kamu dan alam sama indahnya
433
Chapter 433 : Pergi dan lekas kembali
434
Chapter 434 : Bercanda itu asik
435
Chapter 435 : Hati yang harus kuat
436
Chapter 436 : Beriringan dengan sang angin
437
Chapter 437 : Kamu bisa
438
Chapter 438 : Arti tawa
439
Chapter 439 : Letak perhatianku
440
Chapter 440 : Dia wanita pemberani
440
Chapter 440 : Dia wanita pemberani
439
Chapter 439 : Letak perhatianku
438
Chapter 438 : Arti tawa
437
Chapter 437 : Kamu bisa
436
Chapter 436 : Beriringan dengan sang angin
435
Chapter 435 : Hati yang harus kuat
434
Chapter 434 : Bercanda itu asik
433
Chapter 433 : Pergi dan lekas kembali
432
Chapter 432 : Kamu dan alam sama indahnya
431
Chapter 431 : Menikmati api unggun di bulan lalu
430
Chapter 430 : Rahasia cintaku
429
Chapter 429 : Tempat singgahku
428
Chapter 428 : Dia yang paling baik
427
Chapter 427 : Perasaan yang baik
426
Chapter 426 : Melindungimu adalah tugasku
425
Chapter 425 : Waktu ku untukmu
424
Chapter 424 : Imut
423
Chapter 423 : Aku akan selalu mencintaimu
422
Chapter 422 : Kisah perjalanan cinta
421
Chapter 421 : Aku hanya menyukai senyumanmu
420
Chapter 420 : Semangatmu semangatku juga
419
Chater 419 : Tak ada batasan
418
Chapter 418 : Kecemasan yang sering melanda hati
417
Chapter 417 : Dalam diam ku mendoakanmu
416
Chapter 416 : Surat kecil untuk Rere
415
Chapter 415 : Melawan kesunyian malam
414
Chapter 414 : Tak kenal rasa sakit
413
Chapter 413 : Di kala air mata terjatuh
412
Chapter 412 : Senja adalah sang pengingat yang baik
411
Chapter 411 : Rahasia cintaku padamu
410
Chapter 410 : Ada sebuah kesamaan yang tertanam
409
Chapter 409 : Hobbyku adalah menemanimu
408
Chapter 408 : Hujan pengingat rindu
407
Chapter 407 : Waktu ku
406
Chapter 406 : Sulit untuk tertidur
405
Chapter 405 : Sebenarnya aku hanya ingin menemani kamu
404
Chapter 404 : Menjagamu adalah simbol cintaku
403
Chapter 403 : menceritakan kisah di waktu itu
402
Chapter 402 : Segalanya tentang lelah
401
Chapter 401 : Kebersamaan adalah segalanya
400
Chapter 400 : Berartikan malam kelabu
399
Chapter 399 : Aku lebih suka melihat senyum mu
398
Chapter 398 : Aku tak pernah mengenal kata ragu
397
Chapter 397 : Dua hati yang menjadi satu
396
Chapter 396 : Seperti apa menemani rindu itu
395
Chapter 395 : Dia pernah menangis karena terkharu
394
Chapter 394 : Kata indah ini untukmu
393
Chapter 393 : Tak ada kata lain selain rindu
392
Chapter 392 : Kamu tetap kekasihku
391
Chapter 391 : Sebenarnya aku lebih manis darimu
390
Chapter 390 : Akan ada saatnya aku mengecupmu
389
Chapter 389 : Canda tawa tiada habisnya
388
Chapter 388 : Aku selalu mendoakan mu
387
Chapter 387 : Antara manis dan baik
386
Chapter 386 : Boneka itu semanis dia
385
Chapter 385 : Kata-katamu dan juga kata-kataku
384
Chapter 384 : Melupakan waktu
383
Chapter 383 : Gigit saja
382
Chapter 382 : Lucunya sikap Sultan
381
Chapter 381 : Tawa dan senyuman itu
380
Chapter 380 : Tak ada kata lelah tuk memandangmu
379
Chapter 379 : Dia adalah bidadariku
378
Chapter 378 : Seberapa bisa dia membuat orang bersedih
377
Chapter 377 : Memandangmu meski lelah
376
Chapter 376 : Mod baik yang pernah dia rasakan dulu
375
Chapter 375 : Menatap alam ciptaannya
374
Chapter 374 : Bercanda melewati batas lalu
373
Chapter 373 : Bidadari
372
Chapter 372 : Dibuat terkharu
371
Chapter 371 : Merindukan sebuah pertemuan
370
Chapter 370 : Untukmu kekasihku
369
Chapter 369 : Doa ku dan Doa dia
368
Chapter 368 : Perasaan baik Rere
367
Chapter 367 : Mencintai dia karena Allah
366
Chapter 366 : Mengukir kisah di masa lalu
365
Chapter 365 : Dia yang begitu perhatian
364
Chapter 364 : Suaranya yang teramat manis
363
Chapter 363 : Aku menyukai kemanisannya
362
Chapter 362 : Seperti apa kebahagiaan di hari lalu
361
Chapter 361 : Waktu terbaik ku dulu
360
Chapter 360 : Dia yang maha segalanya
359
Chapter 359 : Betapa perhatiannya Sultan
358
Chapter 358 : Surat dari Sultan untuk Rere
357
Chapter 357 : Rindu
356
Chapter 356 : Iya dia
355
Chapter 355 : Mirip sejak dini
354
Chapter 354 : Bahagia bersama mu
353
Chapter 353 : Ia dan dia
352
Chapter 352 : Boneka dan Sultan
351
Chapter 351 : Dia yang suka bercanda
350
Chapter 350 : Dia yang paling manis
349
Chapter 349 : Dibanjiri oleh kata-kata
348
Chapter 348 : Pertama kalinya
347
Chapter 347 : Fotonya
346
Chapter 436 : Kemanisan sikap seorang Rere
345
Chapter 345 : Bumi Perkemahan
344
Chapter 344 : Pendirianku kepadamu dulu
343
Chapter 343 : Malam terakhir
342
Chapter 342 : Tawa di pagi hari
341
Chapter 341 : Saling terbuka
340
Chapter 340 : Pengingat
339
Chapter 339 : Dua sifat yang sama
338
Chapter 338 : Pahit manisnya masalalu
337
Chapter 337 : Rasa sakit yang membekas
336
Chapter 336 : Curhatan Azmi
335
Chapter 335 : Menjaga perkataan
334
Chapter 334 : Mengaji bersama
333
Chapter 333 : Gelap dan terang
332
Chapter 332 : Lingkungan penuh kebersamaan
331
Chapter 331 : Arti kebersamaan
330
Chapter 330 : Melatih kesabaran
329
Chapter 329 : Lamunan seorang Rere
328
Chapter 328 : Senyuman yang membuat kata hilang
327
Chapter 327 : Senyuman terakhir tanpa tangis
326
Chapter 326 : Pahlawan kesiangan
325
Chapter 325 : Pelukan hangat sang rekan
324
Chapter 324 : Saling melindungi
323
Chapter 323 : Pertemuan yang sudah dijanjikan
322
Chapter 322 : Tidak pernah takut
321
Chapter 321 : Tersenyumlah meski engkau jauh dariku
320
Chapter 320 : Tak bisa dipungkiri
319
Chapter 319 : Kelemahan Sultan
318
Chapter 318 : Berkelahi berdua
317
Chapter 317 : Menghampiri anggota brandalan gila
316
Chapter 316 : Penyamaran
315
Chapter 315 : Antara ego dan sabar
314
Chapter 314 : Perubahan rencana penyergapan
313
Chapter 313 : Menunggu waktunya tiba
312
Chapter 312 : Mengantarkan adik kecil pulang
311
Chapter 311 : Membantu adik kecil
310
Chapter 310 : Menelusuri titik kedua dan ketiga
309
Chapter 309 : Menelusuri titik yang pertama
308
Chapter 308 : Kebaikan mereka
307
Chapter 307 : Saling memuji
306
Chapter 306 : Membahas sebuah rencana
305
Chapter 305 : Mencintai karena sebuah kesamaan
304
Chapter 304 : Senyuman dalam kediaman
303
Chapter 303 : Mengingat waktu di Tahun lalu
302
Chapter 302 : Foto di zaman dulu
301
Chapter 301 : Malam yang begitu berarti
300
Chapter 300 : Kata dalam hatinya
299
Chapter 299 : Suasana malam yang ramai
298
Chapter 298 : Suhu panas dan suara nyamuk
297
Chapter 297 : Mengapresiasi rencana Sultan
296
Chapter 296 : Sorakan kegembiraan
295
Chapter 295 : Mengungkit sebuah hal
294
Chapter 294 : Ucapan yang membuat hati terdiam
293
Chapter 293 : Saling memahami
292
Chapter 292 : Sisi baik dan buruk
291
Chapter 291 : Kejujuran
290
Chapter 290 : Membalikan sebuah ledekan
289
Chapter 289 : Two out off ten missing brothers
288
Chapter 288 : Menceritakan sosok putih
287
Chapter 287 : Sebuah rencana
286
Chapter 286 : Kelemahan seorang Sultan
285
Chapter 285 : Sosok putih pelindung
284
Chapter 284 : Jaga agar tak roboh
283
Chapter 283 : Sikap yang harus dipertahankan
282
Chapter 282 : Terbaring lemas
281
Chapter 281 : Hati yang harus dijaga
280
Chapter 280 : Rekan-rekan yang akan datang
279
Chapter 279 : Lepaskan semua yang lara
278
Chapter 278 : Air mata yang terjatuh
277
Chapter 277 : Sesuatu hal
276
Chapter 276 : Bangkit
275
Chapter 275 : Masalah yang masih berlanjut
274
Chapter 274 : Rencana seorang serigala
273
Chapter 273 : Surat ancaman
272
Chapter 272 : Masalah sepele
271
Chapter 271 : Bukan sebuah keseriusan
270
Chapter 270 : Sosok angin dan Sultan
269
Chapter 269 : Hilangnya rasa percaya diri
268
Chapter 268 : Persoalan yang belum tuntas
267
Chapter 267 : Suara yang membuat risih
266
Chapter 266 : Memilih waktu
265
Chapter 265 : Berbincang dengan angin
264
Chapter 264 : Sosok ceria yang sekarang lemah
263
Chapter 263 : Ucapan Sultan
262
Chapter 262 : Sosok hati kecil
261
Chapter 261 : Pertarungan terakhir
260
Chapter 260 : Tantangan Aisyah
259
Chapter 259 : Mengajaknya berkelahi
258
Chapter 258 : Perkelahian kedua
257
Chapter 257 : Takan pernah meninggalkan
256
Chapter 256 : Insting yang baik
255
Chapter 255 : Lebih dari datar
254
Chapter 254 : Dua hati yang berbeda
253
Chapter 253 : Alasan Sultan
252
Chapter 252 : Menjaga perasaan bersalah
251
chapter 251 : Posisi yang baik
250
Chapter 250 : Tangerang
249
Chapter 249 : Nasib yang sama
248
Chapter 248 : Pria cerdik
247
Chapter 247 : Kota Bogor
246
Chapter 246 : Tercengang
245
Chapter 245 : Perkenalan yang tak diduga
244
Chapter 244 : Arti mengambil dan mengenal
243
Chapter 243 : Jangan pernah melupakannya
242
Chapter 242 : Sebuah candaan
241
Chapter 241 : Kedewasaan
240
Chapter 240 : Dua sisi yang sama
239
Chapter 239 : Arti kata sadar
238
Chapter 238 : Menjaga ucapan
237
Chapter 237 : Pria sederhana
236
Chapter 236 : Rasa sakit yang tak seberapa
235
Chapter 235 : Konsekuensi
234
Chapter 234 : Suguhan tiada henti
233
Chapter 233 : Rasa hormat
232
Chapter 232 : Tolong dan ingatkan
231
Chapter 231 : Arti kata kuat
230
Chapter 230 : Kenangan masalalu
229
Chapter 229 : Sebuah kata-kata
228
Chapter 228 : Sebuah alasan
227
Chapter 227 : Kedatangan Rere
226
Chapter 226 : Kesamaan
225
Chapter 225 : Sikap dingin Rere
224
Chapter 224 : Sepi
223
Chapter 223 : Pelajaran
222
Chapter 222 : Suatu kebetulan
221
Chapter 221 : Pengingat yang baik
220
Chapter 220 : Menatap wajahnya
219
Chapter 219 : Menghargai
218
Chapter 218 : Keraguan yang hilang
217
Chapter 217 : Contoh yang baik
216
Chapter 216 : Kenangan masa muda
215
Chapter 215 : Tangerang
214
Chapter 214 : Pergi kembali
213
Chapter 213 : Cepat berlalu
212
Chapter 212 : Pukulan keras Rere
211
Chapter 211 : Candaan Rere
210
Chapter 210 : Bangkit dan rasa sakit
209
Chapter 209 : Dilanda kebingungan
208
Chapter 208 : Sikap baiknya
207
Chapter 207 : Cinta karena Allah
206
Chapter 206 : Kata-kata Sultan
205
Chapter 205 : Jantung yang lemah
204
Chapter 204 : Alasan
203
Chapter 203 : Gigitan Rere
202
Chapter 202 : Sirna begitu saja
201
Chapter 201 : Pertemuan
200
Chapter 200 : Tercengang kagum
199
Chapter 199 : Perhatian Sultan
198
Chapter 198 : Unit Gawat Darurat
197
Chapter 197 : Taktik licik
196
Chapter 196 : Preman terminal
195
Chapter 195 : Lemah karena rindu
194
Chapter 194 : Menunggu panggilan
193
Chapter 193 : Candaan
192
Chapter 192 : Sikap tegas
191
Chapter 191 : Saling percaya
190
Chapter 190 : Diambang kebingungan
189
Chapter 189 : Keusilan Azmi dan Sultan
188
Chapter 188 : Perjalanan panjang
187
Chapter 187 : Perjalanan
186
Chapter 186 : Kegelisahan
185
Chapter 185 : Kata hati
184
Chapter 184 : Kekonyolan Sultan
183
Chapter 183 : Kegelisahan
182
Chapter 182 : Mimpi buruk
181
Chapter 181 : Jeweran guru
180
Chapter 180 : Air cabe
179
Chapter 179 : Rendah hati
178
Chapter 178 : Tawa yang tak lama
177
Chapter 177 : Masuk ke dalam masalah
176
Chapter 176 : Kebahagiaan
175
Chapter 175 : Kemiripan
174
Chapter 174 : Senyuman
173
Chapter 173 : Foto Sultan
172
Chapter 172 : Rangkulan
171
Chapter 171 : Menatap indahnya alam
170
Chapter 170 : Bidadari surga
169
Chapter 169 : Kenangan semasa kecil
168
Chapter 168 : Mod baik
167
Chapter 167 : Rindu itu
166
Chapter 166 : Kebahagiaan
165
Chapter 165 : Suara manis
164
Chapter 164 : Kota Sukabumi
163
Chapter 163 : Nostalagia
162
Chapter 162 : Suara Rere
161
Chapter 161 : Tawa dan senyuman
160
Chapter 160 : Melebihi rindu itu
159
Chapter 159 : Rasa sayang
158
Chapter 158 : Tanggung jawab
157
Chapter 157 : Kebersamaan
156
Chapter 156 : Sosok guru
155
Chapter 155 : Bidadari ciptaan Tuhan
154
Chapter 154 : Perkenalan
153
Chapter 153 : Pilihan lain
152
Chapter 152 : Dua pilihan
151
Chapter 151: Menyesal
150
Chapter 150 : Membalikan kata
149
Chapter 149 : Sisi kepribadian
148
Chapter 148 : Tampil kuat
147
Chapter 147 : Kekuatan cinta
146
Chapter 146 : Bangkit
145
Chapter 145 : Bukan Visi Misi
144
Chapter 144 : Sebuah ucapan
143
Chapter 143 : Kata hati Sultan
142
Chapter 142 : Sikap lucu Sultan
141
Chapter 141 : Semboyan kerinduan
140
Chapter 140 : Hangatnya rasa cinta
139
Chapter 139 : Rasa malu
138
Chapter 138 : Mengenal dekat
137
Chapter 137 : Hari pertama
136
Chapter 136 : Mengagumi
135
Chapter 135 : Rasa takut
134
Chapter 134 : Semangatnya
133
Chapter 133 : Bidadariku
132
Chapter 132 : Nostalgia kedua
131
Chapter 131 : Nostalgia pertama
130
Chapter 130 : Rasa cemburu
129
Chapter 129 : Doa
128
Chapter 128 : Surat untuk Rere
127
Chapter 127 : Boneka kecil
126
Chapter 126 : Sunyinya rindu
125
Chapter 125 : Hari esok akan segera tiba
124
Chapter 124 : Tempat terbaik untuk singgah
123
Chapter 123 : Ketegasan sikap seorang guru
122
Chapter 122 : Meninggalkanmu
121
Chapter 121 : Waktu takan lama lagi hilang
120
Chapter 120 : Tertawa dan tersenyum
119
Chapter 119 : Menikmati indahnya lautan biru
118
Chapter 118 : Mengukir kembali kisah
117
Chapter 117 : Tamparan keras Rere
116
Chapter 116 : Tertawa dengan lantangnya
115
Chapter 115 : Di kala sunyi di kala sepi
114
Chapter 114 : Lambaian tangan terakhir
113
Chapter 113 : Air mata perpisahan
112
Chapter 112 : Perpisahan terakhir
111
Chapter 111 : Api unggun di malam hari
110
Chapter 110 : Rasa sayang yang sama
109
Chapter 109 : Angin kebahagiaan
108
Chapter 108 : Cinta pertama
107
Chapter 107 : Kebaikan hati Rere
106
Chapter 106 : Mengukir kisah bersama
105
Chapter 105 : Wajah cantik Rere
104
Chapter 104 : Hari terakhir
103
Chapter 103 : Suara lembut Teh Mawar
102
Chapter 102 : Teman dikala susah dan senang
101
Chapter 101 : Keindahan Curug Ciberem
100
Chapter 100 : Kemanisan sikap Sultan
99
Chapter 99 : Ketomboian seorang kak Mawar
98
Chapter 98 : 10 menit berkelahi
97
Chapter 97 : Gaya hidup klasik
96
Chapter 96 : Rasa sayang yang tumbuh
95
Chapter 95 : Ucapnnya
94
Chapter 94 : Senja telah terlihat
93
Chapter 93 : Baik buruknya sikap dia
92
Chapter 92 : Kebaikan seorang Sultan
91
Chapter 91 : Sikapnya yang membuat iri
90
Chapter 90 : Kedua hati saling mencintai
89
Chapter 89 : Keluarga yang hilang
88
Chapter 88 : Air mata Rere
87
Chapter 87 : Sebuah pertemuan
86
Chapter 86 : kesembuhan Rere
85
Chapter 85 : Waktu terbaik
84
Chapter 84 : Lupa akan waktu
83
Chapter 83 : Manisnya sikap Rere
82
Chapter 82 : Sifat asli Sultan
81
Chapter 81 : Sikap perhatian sang kekasih
80
Chapter 80 : Jangan tinggalkan sahabatmu
79
Chapter 79 : Antara Rere dan sahabat
78
Chapter 78 : Tertawa lepas bersama ibu
77
Chapter 77 : Ke anehan sikap Sultan
76
Chapter 76 : Menemani Rere
75
Chapter 75 : Tangisan kharu Rere
74
Chapter 74 : Keberuntungan Rere
73
Chapter 73 : Candaan yang tiada habisnya
72
Chapter 72 : Bahagianya melebihi hari lalu
71
Chapter 71 : Apa pun itu untukmu
70
Chapter 70 : Album foto Sultan
69
Chapter 69 : Rasa sayang Rere
68
Chapter 68 : Alasanmu saja
67
Chapter 67 : Rumah keduamu
66
Chapter 66 : Insomnia
65
Chapter 65 : Kekasih pujaan hati
64
Chapter 64 : Perbincangan seorang laki-laki
63
Chapter 63 : Lambaian tangan kerinduan
62
Chapter 62 : Terpanah kembali
61
Chapter 61 : Mimpi buruk
60
Chapter 60 : Kecupan Rere
59
Chapter 59 : Senyumanmu lebih indah dari apapun
58
Chapter 58 : Tuhan adalah tempat curhatmu
57
Chapter 57 : Mencintaimu dalam diam dalam doa
56
Chapter 56 : Melindungimu selalu
55
Chapter 55 : Kata indah hanya ada pada dirimu
54
Chapter 54 : Jangan bersedih
53
Chapter 53 : Tamparan Rere
52
Chapter 52 : Kuatnya hati milik bersama
51
Chapter 51 : Kebaikan hati
50
Chapter 50 : Rahasia cinta
49
Chapter 49 : Antara rindu dan lupa
48
Chapter 48 : Kehangatan rasa
47
Chapter 47 : Sikap asli seorang kekasih
46
Chapter 46 : Tertawa kembali
45
Chapter 45 : Jangan pernah lelah mencintaiku
44
Chapter 44 : Cinta yang dibatasi oleh jarak pisah
43
Chapter 43 : Mengingat kata-kata dulu
42
Chapter 42 : Kebersamaan hidup
41
Chapter 41 : Album foto sang kekasih hati
40
Chapter 40 : Memulai kembali perbincangan
39
Chapter 39 : Hujan kerinduan
38
Chapter 38 : Rasa khawatir
37
Chapter 37 : Temani meski rindu hadir kembali
36
Chapter 36 : Perjalanan hidup
35
Chapter 35 : Saling mencintai
34
Chapter 34 : Mengingat Rindu
33
Chapter 33 : Kata-kata indah
32
Chapter 32 : Bidadariku
31
Chapter 31 : Tersenyumlah
30
Chapter 30 : Bumi Perkemahan
29
Chapter 29 : Arti sebuah kebersamaan
28
Chapter 28 : Malam kelabu
27
Chapter 27 : Solidaritas
26
Chapter 26 : Jagalah ucapanmu
25
Chapter 25 : Tak lelah memandangmu
24
Chapter 24 : Sebuah permainan
23
Chapter 23 : Sebuah tugas
22
Chapter 22 : Kecemasan hati
21
Chapter 21 : Menjagamu
20
Chapter 20 : Menatapmu
19
Chapter 19 : Cinta yang tulus
18
Chapter 18 : Suasana cinta
17
Chapter 17 : Kebahagiaanku
16
Chapter 16 : Kembali rindu
15
Chapter 15 : Mengungkap rindu
14
Chapter 14 : Pendirianku
13
Chapter 13 : Semua untukmu
12
Chapter 12 : Doa untukmu
11
Chapter 11 : Janji yang melekat
10
Chapter 10 : Sebuah harapan
9
Chapter 9 : Melangkah maju
8
Chapter 8 : Salam untukmu
7
Chapter 7 : Mendampingimu
6
Chapter 6 : Mencintaimu
5
Chapter 5 : Bahagia bersamamu
4
Chapter 4 : Senyuman baru
3
Chapter 3 : Hari yang sama
2
Chapter 2 : Hari ke dua
1
Chapter 1 : Awal kisah
Lihat Semua
Descarga Cinta Dan Kenangan Terakhir PDF
Lapor karya ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!