Sudah menjadi bakat warisan yang menurun dari setiap sempalan kromosom di tubuhku. Tampan, berkharisma, dengan kecerdasan luar biasa dan harta melimpah. Seolah-olah hidupku begitu sempurna. Tapi ada satu yang luput dari kesempurnaan itu. Aku tidak percaya cinta.
Sejak aku remaja, para mahluk bernama wanita.... bertubi-tubi menawarkan hatinya padaku secara percuma. Jatuh cinta.... aku tidak pernah merasakannya. Mainan cantikku selalu berganti-ganti, tidak ada kecantikan dan kelembutan yang membuatku kembali merindukannya. Hingga aku ragu, apakah benar ada yang namanya cinta di alam fana ini.
Hingga saat itu kulihat dia berdiri dalam naungan mentari pagi yang menyilaukan sepasang mataku. Wajahnya teduh dalam kekalutan suasana yang carut-marut itu. Aku terpesona dengan kesigapannya membantu mengeluarkan para siswa taman kanak-kanak korban kecelakaan di jalan toll ini. Blouse birunya yang cantik telah bersimbah darah. Aku melihat sepasang sayap yang terbentang dari punggungnya. Bidadari ??
Aku.... harus mendapatkannya. Bidadari itu .. harus jadi milikku. Hanya jadi miliku..... aku Mandala Runako Arsenio.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Biasa bagiku, seorang gadis dari kalangan rakyat biasa yang kebetulan saja dengan karunia kecerdasan dan intuisi diatas normal yang berhasil menjadi seorang dokter, mendapat perlakuan tidak adil. Tentu saja para dokter senior itu lebih memilih junior-junior mereka yang anak pejabat lah, anak direktur rumah sakit atau anak para dokter spesialis senior mereka. Tentu saja untuk diajak menangani kasus-kasus yang menurut mereka prospektif untuk melesatkan karier.
Untuk urusan bakti sosial ke daerah bencana.... oooh pasti, akulah yang berada di garda terdepan. Tapi malam ini..... mungkin adalah titik balik dari kehidupanku. Entahlah.... aku harus bersedih atau bergembira.
Dia menatapku dengan sepasang matanya yang berkilat penuh kharisma.
" Hanya dia yang boleh merawatku ". Telunjuknya tepat mengarah padaku. Pria gagah dengan luka di lengan kirinya.
Aku hanya mengenal sekilas pria ini. Dia datang diantar beberapa pria berperawakan besar.... mungkin pengawalnya. Dan aku lebih tidak memahami lagi kenapa dia memilihku. Sementara semua orang yang ada di ruang gawat darurat ini terpaku, terpana dan tidak bisa berbuat apa-apa.
" Mulai besok.... kau, siapa namamu dokter? ", tanya nya setelah kuselesaikan menjahit dan membalut lukanya.
" Saya.... Adonia Orlin ", sahutku kebingungan. Sebenarnya dia sudah tahu namaku sebelumnya.
" Ya ... dokter Adonia Orlin... mulai besok kau jadi dokter pribadiku dan keluar dari rumah sakit ini "
" Apa ??????!!!!! "
..............
Season 2 - Bidadari Biru
RANGKAIAN MELODI HATI
Kehidupan rumah tangga itu adalah awal dari sebuah pembelajaran panjang, uji kesabaran dan kesetia serta keikhlasan menerima apa yang sudah menjadi pilihan mu. Bahagia bukan ditemukan tapi diciptakan. Demikianlah Orlin dan Mandala menjalani kehidupan barunya. Lihatlah bagaimana mereka dengan sedemikian rupa berupaya saling memahami dan menerima. Tidak mengapa jika ada air mata yang sempat tertumpah, jika semua berakhir dalam pelukan hangat penuh cinta.
Nikmati juga cinta penuh pengorbanan antara Hayu dan Brian. Dan bagaimana Hana beserta Arjuna memetik buah dari semaian cinta mereka yang sudah terjaga selama belasan tahun.
Yang jelas..... No Sadness Ending
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renita Wei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bidadari Biru - Season 1 & 2 Komentar