Aisha berjalan perlahan mendekati suaminya yang terlihat sedang menelepon di balkon, pakaian syar'i yang sehari-hari menjadi penutup tubuhnya telah dia lepaskan, kini hanya dengan memakai baju tidur yang tipis menerawang Aisha memberanikan diri terus berjalan mendekati sang suami yang kini sudah ada di depannya.
"Aku tidak akan menyentuhnya, tidak akan pernah karena aku hanya mencintaimu.."
Aisha langsung menghentikan langkahnya.
Dia lalu mundur perlahan dengan air mata yang berderai di pipinya, hingga ia kembali masuk ke dalam kamar mandi, Alvin tidak tahu jika Aisha mendengar percakapan antara dirinya dengan seseorang di ujung telepon.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Cahaya Harapan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Aisha berjalan perlahan mendekati suaminya yang terlihat sedang menelepon di balkon, pakaian syar'i yang sehari-hari menjadi penutup tubuhnya telah dia lepaskan, kini hanya dengan memakai baju tidur yang tipis menerawang Aisha memberanikan diri terus berjalan mendekati sang suami yang kini sudah ada di depannya.
"Aku tidak akan menyentuhnya, tidak akan pernah karena aku hanya mencintaimu.."
Aisha langsung menghentikan langkahnya.
Dia lalu mundur perlahan dengan air mata yang berderai di pipinya, hingga ia kembali masuk ke dalam kamar mandi, Alvin tidak tahu jika Aisha mendengar percakapan antara dirinya dengan seseorang di ujung telepon.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Cahaya Harapan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Aisha berjalan perlahan mendekati suaminya yang terlihat sedang menelepon di balkon, pakaian syar'i yang sehari-hari menjadi penutup tubuhnya telah dia lepaskan, kini hanya dengan memakai baju tidur yang tipis menerawang Aisha memberanikan diri terus berjalan mendekati sang suami yang kini sudah ada di depannya.
"Aku tidak akan menyentuhnya, tidak akan pernah karena aku hanya mencintaimu.."
Aisha langsung menghentikan langkahnya.
Dia lalu mundur perlahan dengan air mata yang berderai di pipinya, hingga ia kembali masuk ke dalam kamar mandi, Alvin tidak tahu jika Aisha mendengar percakapan antara dirinya dengan seseorang di ujung telepon.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Cahaya Harapan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Aisha berjalan perlahan mendekati suaminya yang terlihat sedang menelepon di balkon, pakaian syar'i yang sehari-hari menjadi penutup tubuhnya telah dia lepaskan, kini hanya dengan memakai baju tidur yang tipis menerawang Aisha memberanikan diri terus berjalan mendekati sang suami yang kini sudah ada di depannya.
"Aku tidak akan menyentuhnya, tidak akan pernah karena aku hanya mencintaimu.."
Aisha langsung menghentikan langkahnya.
Dia lalu mundur perlahan dengan air mata yang berderai di pipinya, hingga ia kembali masuk ke dalam kamar mandi, Alvin tidak tahu jika Aisha mendengar percakapan antara dirinya dengan seseorang di ujung telepon.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Cahaya Harapan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
saya suka sekali ceritanya bagus,,byk sekali ilmu yg saya dapat dlm membaca novel ini,,,semoga byk wanita terutama yg masih muda terinspirasi dan berubah lebih baik setelah membaca novel ini,,, ditunggu novel selanjutnya ka,,,
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
gak bisa nahan...
aku ikut sedih dan menangis
banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari seorang Aisyah
Poligami ada dalam surat an nisa ayat 3. Yg berarti itu juga merupakan perintah Allah jika kamu mampu berbuat adil..
Saya tidak mengkritik mbak Dubber ya, karena saya tau dubber hanya membaca saja..
Dan saya tidak menghujat author, karena saya tau jika author bermaksud memperindah alur untuk menarik minat baca para perempuan.
Saya komentar begini karna takut jika banyak terlalu memandang extrim KAUM CADAR_AN DAN MEMANDANG JIJIK HUKUM POLIGAMI SAJA..
MAAF JIKA SAYA NGERUSUH DI AUDIOBOOK ANDA YA...
terus terang saya suka alur ceritanya, dan saya lebih suka suara DUBBERNYA..
*jika memang anda tidak menyetujui poligami maka tak perlu dijelaskan secara perasaan sepihak saja.
Sebenarnya ide ceritanya bagus, namun banyak langkah yang tidak sesuai pemahaman islam didalamnya.
Misalnya memakai niqab/cadar di depan mahram seperti ayah, ayah mertua, kakak laki-laki dan juga suami, itu sama sekali tidak perlu memakai cadar saat berhadapan dengan mereka. Terlepas dari alasan takut jika suami tertarik dengan wajahnya (ini alasan klise).
Penjelasan lanjutan akan saya paparkan pada balasan komentar..
Maaf tidak menggurui, namun saya merasa sedikit tercubit dengan pemaparan tentang cadar ini.. 🙏
Semoga bermanfaat.
Author dan pengisi suaranya sehat walafiat.
Ditunggu novel2 berikutnya..🤗🥰