Reka, seorang gadis yang kehilangan kehormatan dengan paksa. Ia mau tak mau harus menerima si pelaku sebagai suaminya demi nama baik keluarga.
Dengan terburu-buru, Irwan kejar langkah kaki Reka. Ia tarik dengan paksa tubuh Reka. Menggendongnya seakan sedang membawa sekarung beras.
"Lepasin!" Reka berteriak lantang.
Namun Irwan seolah menulikan indra pendengaran. Ia buang dengan kasar tubuh kurus Reka ke atas ranjang big size miliknya.
"Kau tidak akan bisa keluar dari sini! Ini rumahmu! Ini rumah kita! Selangkah saja kau beranjak dari sini, aku pastikan kau tidak akan pernah bertemu dengan keluargamu lagi. Ingat itu!" ancam Irwan yang masih setia dengan tatapan elang. Begitu menghunjam, membuat Reka pucat seketika itu juga.
Irwan langkahkan kaki menuju sudut ruangan. Ia keluarkan stik golf yang berada dalam tempatnya, lantas mengayunkan secara membabi buta tongkat besi itu.
Prang!
Semua yang ada di meja rias tergeletak tak berbentuk di lantai.
Beberapa detik kemudian meja besar terbelah menjadi dua. Seakan belum puas, Irwan layangkan kembali stik golf hingga mengenai TV besar 65 inci. Irwan begitu berang. Dengan derap kaki yang cepat ia hampiri Reka yang meringkuk di atas Ranjang. Reka memucat. Baru kali ini dia melihat iblis menjelma menjadi manusia.
Bisakah Reka bisa bahagia?
Akankah si pelaku memperlakukannya dengan baik?
hayo baca cerita selengkapanya.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon vall_ceunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Reka, seorang gadis yang kehilangan kehormatan dengan paksa. Ia mau tak mau harus menerima si pelaku sebagai suaminya demi nama baik keluarga.
Dengan terburu-buru, Irwan kejar langkah kaki Reka. Ia tarik dengan paksa tubuh Reka. Menggendongnya seakan sedang membawa sekarung beras.
"Lepasin!" Reka berteriak lantang.
Namun Irwan seolah menulikan indra pendengaran. Ia buang dengan kasar tubuh kurus Reka ke atas ranjang big size miliknya.
"Kau tidak akan bisa keluar dari sini! Ini rumahmu! Ini rumah kita! Selangkah saja kau beranjak dari sini, aku pastikan kau tidak akan pernah bertemu dengan keluargamu lagi. Ingat itu!" ancam Irwan yang masih setia dengan tatapan elang. Begitu menghunjam, membuat Reka pucat seketika itu juga.
Irwan langkahkan kaki menuju sudut ruangan. Ia keluarkan stik golf yang berada dalam tempatnya, lantas mengayunkan secara membabi buta tongkat besi itu.
Prang!
Semua yang ada di meja rias tergeletak tak berbentuk di lantai.
Beberapa detik kemudian meja besar terbelah menjadi dua. Seakan belum puas, Irwan layangkan kembali stik golf hingga mengenai TV besar 65 inci. Irwan begitu berang. Dengan derap kaki yang cepat ia hampiri Reka yang meringkuk di atas Ranjang. Reka memucat. Baru kali ini dia melihat iblis menjelma menjadi manusia.
Bisakah Reka bisa bahagia?
Akankah si pelaku memperlakukannya dengan baik?
hayo baca cerita selengkapanya.
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon vall_ceunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri